18 Apr Banyak Barang Numpuk Di Rumah? Hati-hati Dapat Sebabkan Gangguan Kesehatan Hingga Gejala Hoarder!
Pelajari Bagaimana Barang yang Menumpuk Menyebabkan Masalah
Setiap benda yang anda simpan mulai dari koran, buku, benda yang memiliki kenangan, pakaian alat rumah tangga, tas, plastic tanaman hingga hewan juga mungkin beberapa barang bekas yang sudah kotor dan rusak terselip di rumah anda dapat menimbulkan efek samping bagi anda dan keluarga yang tinggal di rumah bersama benda-benda tersebut. Banyak hal yang membuat anda tidak mampu untuk membuangnya, seperti banyaknya kenangan pada benda tersebut, atau merasa terlalu sayang untuk dibuang.
Namun, tindakan tersebut bisa menjadi hal serius yang tidak boleh disepelekan lho! Ketika barang-barang di rumah numpuk, berbagai penyakit seperti virus, kuman dan bakteri akan senang bersarang disekitarnya. Tentu saja ini berbahaya karena anda dan keluarga tinggal bersama barang-barang tersebut. Debu-debu yang hinggap pada benda juga dapat mengganggu pernapasan untuk tubuh anda.
Penimbun barang jelas berbeda dengan seorang kolektor. Perbedaanya, seorang kolektor mampu merawat dan menata benda-benda barang koleksinya dengan baik dan memiliki nilai atau kegunaan. Sedangkan penimbun barang seringkali menimbun barang yang tidak dirawat dan mengganggu ruang gerak menjadi lebih terbatas. Kembali lagi hal ini juga mengganggu dapat kesehatan. Terlebih lagi, pada masa pandemic atau wabah Corona yang mendorong anda dan keluarga untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan serta berdiam diri dalam rumah. Tentu menjadi hal yang mengganggu dan membuat tidak nyaman ketika rumah kotor dan sumpek.
Kebiasaan menimbun barang seperti itu dapat membahayakan si penimbun itu sendiri juga anggota keluarga lain yang tinggal serumah dengannya. Kegiatan menimbun barang dapat memperburuk suasana rumah, menyebabkan konflik dalam keluarga, keretakan rumah tangga sampai mengganggu perkembangan anak.
Berbagai penyebab seseorang memiliki perilaku menimbun barang sebenernya belum diketahui secara pasti. Namun tipe orang seperti ini nyata adanya dan memiliki resiko yang nyata pula. Dalam sisi psikologis, penimbun barang bisa jadi pernah mengalami peristiwa truamatis seperti ditinggal orang yang dicintai atau mengalami musibah dan memiliki anggota keluarga lain yang juga seorang penimbun.
Perilaku menimbun barang secara berlebihan dapat dikatakan sebagai kelainan dengan pengabaian diri. Biasa penimbun barang hidup sendiri dan tidak menikah, memiliki masa kecil suram atau dibesarkan dalam rumah yang juga berantakan. Jadi, bagi penimbun menimbun barang seolah menjadi satu-satunya cara bagi penderita (penimbun) untuk merasa aman dan tenang. Perilaku lain juga dapat dilihat seperti kecanduan belanja dan memiliki gangguan fungsi orak dan kelainan genetik yang menjadi salah satu penyebabnya.
Jika orang terdekat anda atau mungkin anda memiliki gangguan seperti yang telah dijelaskan, anda bisa melakukan terapi kognitif dengan melakukan beberapa hal berikut :
- Belajar menyeleksi barang dan membuat keputusan
- Menyadari dan memahami penyebab penimbun menimbun barang yang tidak berguna.
- Belajar menolak dorongan untuk menimbun lebih banyak barang.
Namun disamping itu semua, jika anda memang memiliki banyak barang di rumah karena ruang yang sempit anda tidak perlu untuk membuangnya. Storaza temporary storage bisa membantu anda untuk menyimpan barang-barang yang menumpuk di rumah anda. Terlebih jika barang-barang tersebut masih berfungsi dan dapat digunakan lain waktu. Maka tidak tepat jika barang-barang tersebut anda buang. Titipkan saja di Storaza, simpan barang aman dan mudah. Rumah anda pun menjadi lebih lega dan ruang gerak tidak lagi terbatas akibat barang – barang yang tertumpuk.
Sumber : alodokter.com
Penulis : Agatha Jessica
No Comments